Monday, 15 December 2008

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris Pengajar


Sebagai pioner RSBI di Surabaya, SMK Negeri 6 Surabaya menambah kompetensi semua guru baik normatif, adaptif, maupun produktif dalam hal penguasaan bahasa Inggris. Target yang diharapkan adalah 90% guru-guru sudah menguasai dan mempergunakan bahasa Inggris dalam kegiatan belajar mengajar. Kali pertama, guru diuji kompetensinya, setelah itu guru-guru diikutkan dalam pelatihan baik intern maupun ekstern. Tujuan akhir, guru-guru mampu berinteraksi dengan siswa, guru, dan civitas akademika dengan bahasa Inggris. Good lucks!

Friday, 5 December 2008

Pembelajaran PAIKEM dalam Sastra


PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)

Prinsip dasar PAIKEM dalam pembelajaran apresiasi sastra:

(1) subjek mempelajari, mengalami, melakukan sendiri untuk memperoleh pengetahuan melalui bacaan sastra

(2) mempelajari karya sastra dengan kesadaran dan keterlibatan sehingga subjek didik akan mencelupkan diri pada kolam sastra

(3) mengembangkan rasa ingin tahu, kejujuran, kesungguhan, kreativitas, dan kedisiplinan berolah sastra

(4) menemukan dan menginternalisasikan nilai yang bermanfaat bagi pembentukan jiwa dan kepribadiannya

(5) mengkomunikasikan dan mendiskusikan apresiasi sastra kepada orang lain sehingga terjadi tegur sapa antar peserta didik

(6) subjek didik mampu berkreasi atas dasar pemahamannya terhadap cipta sastra, seperti mau mengirimkan sendiri karyanya ke media massa, mau merancang tindak lanjut bersama pengajar, menciptakan event-event sastra, mengorganisasikan diskusi-diskusi kecil, dll



class="MsoNormal">Keuntungan PAIKEM:

(1) memupuk keberanian dan inisiatif subjek didik untuk mengeluarkan saran dan pendapat tentang suatu karya

(2) memperkaya jiwa partisippasi dan percaya diri dalam berada argumen dengan subjek didik lain

(3) saling memberikan rangsangan dan motivator antara subjek didik satu dengan yang lain

(4) belajar bermusyawarah dan saling memberikan umpan balik tentang sesuatu yang terkait dengan persoalan sastra

(5) jalinan belajar antara subjek didik dan pengajar menjadi semakin akrab dan kondusif

(6) jalinan belajar lebih meluas, mengikutkan dunia luar, lebih fungsional

Pembelajaran PAIKEM, harus disiasati mulai tahap:

a) persiapan, menyusun kurikulum KTSP, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengembangan bahan ajar dan buku-buku penunjang lain, harus mengarah ke PAIKEM

b) pelaksanaan, pada tahap ini subjek didik yang paling banyak berbuat dan mengambil inisiatif. Pengajar hanya memfasilitasi, menyediakan karya, menyediakan bacaan teori, menyediakan media, dan lain-lain. Biarlah selanjutnya subjek didik yang menikmati, mendiskusikan, mengambil simpulan, dan pengajar tinggal meluruskan di sana-sini

c) evaluasi pengajaran, menekankan pada proses, keaktivan, dan kreativitas subjek didik. Keaktivan dan kreativitas subjek didik adalah menjadi indikator terpenting tentang pemahaman suatu karya. Kreativitas dapat terindikasikan melalui kegiatan menyenangi sastra dalam segala aspek kehidupan.


Saturday, 29 November 2008

DIMANAKAH GURU BAHASA INDONESIA?

Kondisi pembelajaran bahasa Indonesia yang memprihatinkan, mau atau tidak, mengharuskan kita untuk melakukan langkah “revitalisasi”, yaitu dengan menghidupkan dan menggairahkan kembali proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah didukung etos dan semangat guru yang andal serta kegairahan siswa yang terus meningkat intensitasnya dalam belajar dan berlatih berbahasa.

Langkah yang mesti ditempuh, di antaranya, pertama, menciptakan dan sekaligus memberdayakan guru. Upaya pemberdayaan guru hendaknya dimulai sejak calon guru menempuh pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan) agar kelak setelah benar-benar menjadi guru tidak asing lagi dengan dunianya dan siap pakai. Jelas, tuntutan ideal semacam ini bukan tugas yang ringan bagi LPTK, sebab selain harus mampu mencetak lulusan yang punya kemampuan akademik tinggi, juga harus memiliki integritas kepribadian yang kuat dan keterampilan mengajar yang andal.

Kedua, guru hendaknya tidak terlalu banyak dibebani oleh tuntutan kurikulum yang dapat “memasung” kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) hendaknya memberikan ruang dan peluang yang begitu terbuka bagi para guru dalam melakukan inovasi pembelajaran dan mendedahkan kreativitas pembelajaran secara optimal dalam mengemas kegiatan belajar-mengajar. Tujuan pembelajaran bahasa bukanlah untuk menjadikan siswa sebagai ahli bahasa, melainkan sebagai seorang yang dapat menggunakan bahasa untuk keperluannya sendiri, dapat memanfaatkan sebanyak-banyaknya apa yang ada di luar dirinya dari mendengar, membaca, dan mengalami, serta mampu berkomunikasi dengan orang di sekitarnya tentang pengalaman dan pengetahuannya.

Ketiga, buku paket yang “wajib” dipakai hendaknya diupayakan untuk dicarikan buku ajar yang sesuai dengan tingkat kematangan jiwa dan latar belakang sosial-budaya siswa. Hal ini perlu dipikirkan, sebab bahan ajar yang ada dalam buku paket dinilai belum sepenuhnya mampu menarik minat dan gairah siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

“Revitalisasi” tersebut hendaknya juga diimbangi pula dengan peran-serta masyarakat agar bisa menciptakan suasana kondusif yang mampu merangsang siswa untuk belajar dan berlatih berbahasa Indonesia secara baik dan benar, dengan cara memberikan teladan yang baik dalam peristiwa tutur sehari-hari. Demikian pula media massa (cetak/elektronik) hendaknya juga menaruh kepedulian yang tinggi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasan yang berlaku.

Jika langkah “revitalisasi” tersebut dapat terwujud, tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah bukan mustahil diraih. Anjuran pemerintah untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar kepada seluruh masyarakat pun tidak akan bersifat sloganistis. Bahkan, pada gilirannya nanti bahasa Indonesia benar-benar akan menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang wibawa dan punya prestise tersendiri di era globalisasi, luwes, dan para penuturnya akan tetap bangga dan setia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang efektif di tengah derap peradaban zaman.

Tuesday, 23 September 2008

Mencintai Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia selama ini dijadikan objek monolitisme oleh Pemerintah, misalnya dengan sejumlah pembakuan yang diberlakukan pada seluruh tata permainan, situasi, dan konteksnya. Contohnya, masyarakat selalu "dicekoki" jargon dikotomis mengenai "berbahasalah dengan baik dan benar", yang dalam pandangan kritis mengandaikan ada bahasa Indonesia yang baik dan ada bahasa Indonesia yang tidak baik. Padahal, bangsa Indonesia adalah bangsa yang multilingual, yang "bersepakat" menerima kedudukan dan fungsi istimewa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa kesatuan, dan bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia pada hakikatnya tidak memiliki daya sihir, daya mistis, atau daya sakral, sebab sejak lahir ia sudah memiliki tata permainannya sendiri. Kita saja yang mungkin tidak mampu memahami dan sekaligus mengaplikasikannya, sekalipun usianya sudah 63 tahun. Ketidakmampuan ini pula yang lantas mewujudkan tindak penyusunan RUU Bahasa yang menimbulkan pro-kontra itu. Atau, apakah kita biarkan saja ketidakmampuan ini, mengingat penggalan larik lagu kebangsaan kita, "itulah Indonesia Raya".Ya, itulah Indonesia.
Bahasa Indonesia selama ini dijadikan objek monolitisme oleh Pemerintah, misalnya dengan sejumlah pembakuan yang diberlakukan pada seluruh tata permainan, situasi, dan konteksnya. Contohnya, masyarakat selalu "dicekoki" jargon dikotomis mengenai "berbahasalah dengan baik dan benar", yang dalam pandangan kritis mengandaikan ada bahasa Indonesia yang baik dan ada bahasa Indonesia yang tidak baik. Padahal, bangsa Indonesia adalah bangsa yang multilingual, yang "bersepakat" menerima kedudukan dan fungsi istimewa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa kesatuan, dan bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia pada hakikatnya tidak memiliki daya sihir, daya mistis, atau daya sakral, sebab sejak lahir ia sudah memiliki tata permainannya sendiri. Kita saja yang mungkin tidak mampu memahami dan sekaligus mengaplikasikannya, sekalipun usianya sudah 63 tahun. Ketidakmampuan ini pula yang lantas mewujudkan tindak penyusunan RUU Bahasa yang menimbulkan pro-kontra itu. Atau, apakah kita biarkan saja ketidakmampuan ini, mengingat penggalan larik lagu kebangsaan kita, "itulah Indonesia Raya".Ya, itulah Indonesia.

Monday, 22 September 2008

Kita Tunggu; Hadiah Sastra Pusat Bahasa

Hadiah Sastra Pusat Bahasa adalah hadiah yang diberikan setiap tahun oleh Pusat Bahasa dalam bidang penciptaan sastra untuk pengarang puisi, prosa, dan drama mulai tahun 1989 (awalnya disebut Hadiah Sastra Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa). Sejak tahun 2001 seiring dengan perubahan nama instansi, namanya menjadi Hadiah Pusat Bahasa. Hadiah itu diberikan sebagai penghargaan penulis karya sastra pada karya-karya terbaru yang diterbitkan pada lima tahun terakhir. Penghargaan itu diberikan oleh Pusat Bahasa untuk meningkatkan kualitas sastra Indonesia murni, merangsang penciptaan karya sastra, dan meningkatkan pemasyarakatan karya sastra. Pemberian penghargaan itu dilakukan seiring dengan penentuan pengarang penerima SEA Write Award dari Kerajaan Thailand di Bangkok.


Panitia penyelenggara adalah Pusat Bahasa. Jumlah juri enam orang, yaitu dari Pusat bahasa, Pakar dari Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, dan sastrawan penerima SEA Write Award sebelumnya.

Kriteria penilaian dalam penghargaan itu, antara lain (1) karya yang dinilai adalah karya asli dan bukan terjemahan, (2) karya yang terbit selama lima tahun terakhir, dan (3) ditulis dalam bahasa Indonesia.

Selengkapnya: http://pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?rmenu=penghargaan&info=pusba_award


Friday, 19 September 2008

MIGRASI ACCOUNT WORDPRESS.COM KE TEMPAT HOSTING

Kabar gembira bagi para blogger yang menggunakan free account di
wordpress.com. Selain account di blogger.com, account wordpress.com
bisa dimigrasikan ke tempat hosting.

WP.com juga menyediakan fitur untuk menggunakan domain kita sendiri
dan tetap menggunakan account ditempat WP.com, tapi dalam artikel ini
saya hanya akan membahas tentang migrasikan/export Konten account di
WP.com ke tempat hosting yang menggunakan aplikasi Wordpress.

Memang tidak semua content bisa di export, sebagaimana yang diinfokan
di website WP.com

This format, which we call WordPress eXtended RSS or WXR, will contain
your posts, pages, comments, custom fields, categories, and tags.

berarti hanya posting, halaman, komentar, custom fields, kategori dan
tags. Tapi itu sudah cukup daripada harus copy & paste apalagi isi
blog kita sudah banyak.

Langkah-langkahnya :

1. Login di account wordpress.com anda
2. Pilih menu Manage -> Export

Export
When you click the button below WordPress will create an XML file for
you to save to your computer.

This format, which we call WordPress eXtended RSS or WXR, will contain
your posts, pages, comments, custom fields, categories, and tags.

Once you've saved the download file, you can use the Import function
on another WordPress blog to import this blog.

3. Klik tombol "Download Export File", simpan file hasil export
tersebut (xml format) di HDD anda. File ini nantinya akan kita upload
ke aplikasi Wordpress di tempat hosting.
4. Login di aplikasi Wordpress di tempat hosting
5. Pilih menu Manage -> Import

If you have posts or comments in another system, WordPress can import
those into this blog. To get started, choose a system to import from
below:

6. Karena system yang kita gunakan adalah Wordpress, maka kita pilih
Wordpress (klik pada tulisan Wordpress)

Wordpress : Import posts, comments, custom fields, pages, and
categories from a WordPress export file.

7. Klik tombol Browse dan Cari file (xml format) hasil dari Export di WP.com

Choose a file from your computer: (Maximum size: xxMB)

8. Klik tombol "Upload file and Import" dan tunggu sampai proses
upload selesai. lamanya upload tergantung besarnya file hasil Export
di WP.com
9. Selamat, sampai disini posting, halaman, komentar, custom fields,
kategori dan tags di WP.com telah tercopy di aplikasi WP anda.

Catatan :

Karena tidak semua data tercopy, maka anda tetap harus melakukan
penyesuaian (theme, plugin, widget dll) terutama apabila anda
menggunakan theme dan plugin yang bukan dari aplikasi WP di tempat
hosting.

Monday, 30 June 2008

Sekitar Pe- dan Pe-(N)

Tanpa disadari, banyak persoalan tentang penggunaan bahasa Indonesia. Tidak terkecuali, penggunaan imbulan pe- dan variansnya, pe-(N). Sebagai contoh, bentuk pecinta atau pencinta, pengubah ataukah peubah, pendagang ataukah pedagang dan yang lainnya. Ayo, kita saling berbagi tentang kasus tersebut atau saudara mempunyai kasus lain. Marilah kita saling bertukar pengetahuan. Dari beberapa contoh tersebut, bagaimana menurut Anda?

Wednesday, 23 April 2008

Diskusi Bahasa

Di sini kita bisa saling berbagi berbagai permasalahan tentang kebahasaan yang terjadi di masyarakat, terutama tanpa kita sadari bahwa bahasa yang kita pakai ternyata belum sepenuhnya benar secara kaidah bahasa Indonesia. Alangkah, bersalahnya kita apabila terus menerus kesalahan yang sama padahal kita telah mengetahuinya. Ingat, Sumpah Pemuda bukan hanya untuk saat sekarang. Tetapi, untuk masa-masa mendatang. Marilah kita mencoba untuk peduli terhadap bahasa kita sendiri.

Saturday, 12 April 2008

Yuk, belajar ...!!!

Sebentar lagi segenap rakyat Indonesia akan memperingati hari bersejarah, Hari Kemerdekaan. Tapi, apakah kita sudah mempersiapkan segala segalanya, mulai berkaca, berbenah, dan introspeksi diri tentang hal-hal yang telah dan akan kita lakukan untuk Indonesia tercinta ini. Contoh sederhana saja, apa yang bisa Anda katakan kepada orang lain tentang peringatan kemerdekaan kita. "Selamat Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-62", "Selamat HUT RI ke-62". "Dirgahayu RI ke-63", "HUT RI ke-63". Dari beberapa contoh di atas, sebagai bangsa yang berbudaya, pilihan manakah menurut Anda yang berterima?